Ayam Brahma

Ayam brahma pertama kali dikembangkan di daerah Brahmaputra, India. Semula dimanfaatkan untuk diambil dagingnya, guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di wilayah Daerah Aliran Sungai Brahmaputra. Namun karena produksi telurnya banyak, ayam bertubuh besar ini kemudian dijadikan pula sebagai ayam petelur. Ayam ini berpenampilan tenang dan memiliki kaki yang dipenuhi bulu-bulu halus yang cantik, sehingga sekarang malah lebih dikenal sebagai salah satu jenis ayam hias bernilai ekonomi tinggi.

Ayam ini termasuk jenis besar, bobot badan ayam betina rata-rata 4 kg, sedangkan pejantan bisa mencapai 6-7 kg. sedangkan ayam kampong bobot betinanya  rata-rata hanya 1,5 – 1,75 kg dan pejantan 2,0 – 2,5 kg.

Perlkembangan ayam Brahma sebagai ayam hias sangat pesat terutama setelah adanya berbagai perkawinan silang  yang bisa menghasilkan variasi warna baru. Kini ayam Brahma sudah menyebar ke berbagai Negara termasuk Australia, China, dan Indonesia.

Ayam ini sangat jinak dan tenang, bahkan mampu beradaptasi pada cuaca atau iklim yang berbeda cukup tinggi, sehingga cocok dipelihara dalam musim apapun, termasuk musim dingin dan musim panas.

Saya sendiri belum melihat jenis ayam ini di tawarkan di kalangan pecinta ayam hias Indonesia melalui komunitas di facebook,  mungkin karena belum banyak yang mengetahui dan memelihara jenis ayam ini, pengetahuan kita mengenai ayam ini baru sebatas membaca dan melihatnya dari berbagai artikel.

Apakah Anda berminat membudidayakannya di rumah, dan mencetaknya sebagai ayam hias?  

sumber :http://omkicau.com/2013/02/02/ayam-brahma-multiguna-ya-pedaging-ya-petelur-ya-ayam-hias/